Contoh Identifikasi Masalah dan Variabel Pada Sebuah Jurnal
berikut ini contoh penyelesaian tugas dalam menganalisis masalah penelitian, mengetahui variabel bebas dan variabel tergantung, mencari informasi tentang metode atau rancangan uji yang digunakan dan apa maksud rancangan tersebut, bagaimana hasil penelitiannya, apakah jurnal tersebut valid, mengapa, dan informasi lain tentang sebuah jurnal serta manfaat nya untuk pasien.
Berikut contohnya :
Jurnal 1
penulis : Waworuntu, Jemima L., Wuisan, Jane, Mintjelungan, Christy N.
Terbitan : Universitas Sam Ratulangi, 2015
Judul : Uji Efektivitas Jambu Biji Merah (Psidium Guajava) terhadap Laju Aliran Saliva pada Penderita Xerostomia yang Mengonsumsi Telmisartan
Apa masalah penelitiannya ?
penggunaan obat anti hipertensi golongan telmisartan menyebabkan Xerostomia yang berakibat pada pada resiko kerusakan gigi
Apa variable bebas dalam penelitian tersebut?
- Jambu biji merah
- Telmisarat
Apa variabel tergantungnya ?
- Laju aliran saliva
- Xerostomia
Apa metode / rancangan uji yang digunakan dan apa maksud rancangan tersebut?
Subjek penelitian
Seluruh pasien pengguna obat anti hipertensi golongan Telmisartan dengan gejala Xerostomia yang ada di Rumah Sakit Pancaran Kasih dan Rumah Sakit Umum Prof. DR. D. Kandou Malalayang.
Uji klinis (clinical trial)
Dengan rancangan eksperimental nonequivalent control group design.
Pengumpulan data
Diperoleh dari hasil rekam medic pasien
Metode spitting
Pengukuran laju aliran saliva terstimulasi dengan air mineral pada subjek dilakukan sebelum dan sesudah mengonsumsi jus murni buah jambu biji merah
Apa hasil-hasil penelitiannya?
Tidak ada pebedaan yang signifikan pada laju aliran saliva antara kelompok perlakuan dan kelompok control sebelum pemberian jus murni buah jambu biji merah
Pada kelompok control tidak terjadi peningkatan laju aliran saliva yang bermakna setelah penelitian, yaitu dari 0,23 ml/menit menjadi 0,28 ml/menit.
Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan laju aliran saliva yang sangat signifikan setelah penelitian, yaitu dari 0,24 ml/menit menjadi 0,83 ml/menit.
Maka, jambu biji merah efektif terhadap laju aliran saliva penderita xerosomia yang mengonsumsi telmisartan
Apakah penelitian tersebut valid? Apa alasannya?
Penelitian “uji efekifitas jambu biji merah (psidium guajava) terhadap laju aliran saliva pada penderita xerostomia yang mengonsumsi telmisartan” dikatakan “valid”.
Karena pada jurnal penelitiannya memiliki setiap komposisi umum pada jurnal ilmiah, dan utamanya memiliki data hasil uji yang dilakukan saat penelitian.
Bagaimana hasil penelitiannya?
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa buah jambu biji merah sangat efektif terhadap laju aliran saliva pada penderita xerostomia yang mengonsumsi telmisartan.
Apakah hasil penelitian tersebut bermanfaat untuk menangani pasien?
Tentu saja sangat bermanfaat, karena pasien penderita xerostomia yang mengonsumsi telmisartan membutuhkan obat untuk mengatasi masalahnya. Dan pada hasil penelitian tersebut terbukti bahwa jus murni buah jambu biji merah sangat efektif meningkatkan laju aliran saliva.
Jurnal 2
Pengarang : Danang Ardiyanto, Agus Triyono, Ulfatun Nisa
Tanggal terbit : 2015
Jurnal : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan
Jilid : 2
Terbitan : 1
Judul : Pengaruh Jamu Anemia terhadap Fungsi Ginjal di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” Tawangmangu
Apa masalah penelitiannya?
Penggunaan jamu dipelayanan kesehatan formal masih memerlukan bukti ilmiah yang memadai terutama data keamanan jamu.
Uji klinik penggunaan formula jamu anti anemia terhadap fungsi ginjal.
Apa variable bebas dalam penelitian tersebut?
Jamu anti anemia
Apa variable tergantungnya?
Fungsi ginjal
Apa metode / rancangan uji yang digunakan dan apa maksud rancangan tersebut?
Subjek penelitian
35 pasien anemia defisiensi zat besi yang datang berobat di Klinik Saintifikasi Jamu. Pasien wajib berusia 18-60 tahun. Pasien menandatangani informed consest.
Pengumpulan data awal
Sebagai pembanding yaitu dengan dilakukan anamnesis identitas subjek, riwayat penyakit, gejala klinis, pemeriksaan fisik diagnostic, dan pengukuran fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).
Apa hasil-hasil penelitiannya ?
Tidak ada perbedaan kadar ureum subyek sebelum dan sesudah intervensi pemberian jamu anemia defisiensi besi
Tidak ada perbedaan kadar kreatinin darah subyek sebelum dan sesudah intervensi pemberian jamu anemia defisiensi besi.
Formula jamu anti anemia selama 1 bulan berturut-turut terbukti tidak mempengaruhi fungsi ginjal subyek penelitian.
Apakah penelitian tersebut valid ?, Apa alasannya ?
valid, karena isi jurnal sudah sesuai dengan komponen-komponen yang ada pada pengaturan jurnal ilmiah
Memiliki data selama penelitian berlangsung 28 hari.
Bagaimana hasil penelitiannya ?
Menggunakan jamu anti anemia selama 1 bulan berturut-turut terbukti tidak mempengaruhi fungsi ginjal subyek penelitian.
Apakah hasil penelitian tersebut bermanfaat untuk menangani pasien ?
Iya, karena hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan jamu anti anemia selama 1 bulan berturut-turut pun tidak terjadi masalah pada fungsi ginjal,sehingga jamu tersebut dapat di konsumsi oleh para penderita dengan aman.
Semoga bermanfaat :)
Komentar
Posting Komentar