BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) Pengenalan Spektrofotometri Pada Mahasiswa Yang Melakukan Praktikum Online di Laboratorium Farmakokimia)

 BAB II TINJAUAN PUSTAKA


  1. Spektrofotometer dan spektrofotometri
          Spektrofotometri merupakan metode analisis kimia yang berdasarkan interaksi energi dengan materi. Alat untuk analisis secara spektrofotometri disebut Spektrofotometer, yang dapat digunakan untuk menganalisa suatu senyawa secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode analissis yang umum digunakan adalah dengan spektrofotometer UV-Vis (Suharmanto & Kurniawan, 2013).

          Spektrofotometer adalah instrument yang memberikan informasi terkait dengan intensitas sinar yang diserap atau ditransmisikan sebagai fungsi panjang gelombang. Baik spektrofotometer berkas tunggal atau berkas ganda, digunakan dalam serapan molekuler. Kebanyakan instrument komersial untuk spektrofotometer serapan adalah system berkas ganda. Instrument untuk spektrofotometer UV sampai inframerah adalah serapan dalam hal komponen-komponen utamanya. Spektrofotometer yang sesuai  untuk pengukuran didaerah spectrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri  atas suatu system optic dengan kemampuan menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm. (Gandjar & Rohman, 2018)


    diagram skematik spektrofotometer UV-Vis
    diagram skematik spektrofotometer UV-Vis


          Dalam spektrofotometer terdapat dua jenis penataan, yaitu spektrofotometer berkas tunggal (single beam) dan spektrofotometer berkas ganda (double beam). Spektrofotometer berkas tunggal digunakan pada hamper semua spektroskopi emisi. Sedangkan spektrofotometer berkas ganda digunakan ppada hamper semua system absorbansi. Dalam spektrofotometer berkas ganda instrument akan menghasilkan suatu sumber berkas sinar radiasi UV-Vis, yang dengan adanya cermin berkas sinar akan terbagi menjadi dua berkas sinar yang parallel dengan intensitas radiasi yang setara. Sampel diletakkan dalam salah satu berkas sinar, sedangkan berkas sinar lainnya digunakan sebagai tempat referensi, seperti blanko yang berupa pelarut atau lainnya.  Berkas sinar kemudian dilewatkan kedalam monokrmator yang terdiri atas beberapa bagian yang berputar secara cepat dan melewatkan dua berkas sinar secara bergantian keprisma. Prisma yang bergerak secara lambat akan melakukan variasi panjang gelombang radiasi yang akan sampai kedetektor. Detector selanjutnya akan merekam perbedaan antara berkas sinar dari sampel dan dari referen dalam recorder atau pencatat. (Gandjar & Rohman, 2018)

          Keuntungan spektrofotometer berka ganda adalah bahwa spectrum UV-Vis (absorbansi) yang diperoleh telah berupa spectrum net. Spectrum net adalah spectrum yang diperleh dengan cara mengurangkan spectrum UV-Vis dengan spectrum blanko atau referen. 


    diagram skematik spektrofotometer UV-Vis. Gambar atas merupakan diagram skematik spektrofotometer berkas tunggal, dan gambar bawah merupakan diagram skematik spektrofotometer UV-Vis berkas ganda. (Gandjar & Rohman, 2018)
    diagram skematik spektrofotometer UV-Vis. Gambar atas merupakan diagram skematik spektrofotometer berkas tunggal, dan gambar bawah merupakan diagram skematik spektrofotometer UV-Vis berkas ganda. (Gandjar & Rohman, 2018)


          Spektrofotometer  adalah  alat  untuk  mengukur  trasmitan  atau  absorban suatu  sampel  sebagai  fungsi  panjang  gelombang,  tiap  media  akan  menyerap cahaya  pada  panjang  gelombang  tertentu tergantung  pada  senyawa  atau  warna terbentuk. Secara garis besar Spektrofotometer terdiri dari 4 bagian tertentu :

    a. Sumber sinar
          Dalam instrument spektrofotometer UV-Vis terdapat syarat sumber sinar yang ideal, yaitu (1) mampu mencakup semua kisaran pengukuran didaerah UV-Vis. (2) mempunyai intensitas sianr yang kuat dan stabil pada keseluruhan kisaran panjang gelombang, sehingga penguatan sinyal yang ekstensif dari detector dapat dihindari. (3) intensitas sumber sinar tidak boleh bervariasi secara signifikan pada panjang gelombang yang berbeda. (4) intensitas sumber sinar tidak berfluktuasi (naik turun) pada kisaran waktu yang lama. (5) intensitas sumber sinar tidak berfluktuasi (naik turun) pada kisaran waktu yang singkat atau disebut dengan flicker. (Gandjar & Rohman, 2018)
    Terdapat dua jenis sumber sinar, yaitu lampu tungsten dan lampu deuterium. Untuk sinar tampak, digunakan lampu tungsten yang terbuat dari logam tungsten. Lampu tungsten ini mengemisikan sinar pada panjang gelombang 350-2000 nm, sehingga cocok untuk kolorimetri. Adapun untuk senyawa-senyawa yang menyerap dispektrum daerah ultraviolet, digunakan lampu deuterium. Deuterium merupakan salah satu isotope hydrogen yang mempunyai satu neutrn lebih banyak dibandingkan hydrogen biasa dalam inti atomnya. Lampu deuterium merupakan sumber energy tinggi yang mengemisikan sinar pada panjang gelombang 200-370 nm, dan digunakan untuk semua spektroskopi dalam daerah spectrum ultraviolet. (Gandjar & Rohman, 2018)

    b. Monokromator
          Dalam pengukuran kuantitatif dengan spektrofotometer sinar harus bersifat monoktromatik, yaitu sinar dengan satu panjang gelombang tertentu. Hal tersebut dicapai dengan melewatkan sinar polikromatik, yaitu sinar dengan beberapa panjang gelombang melalui suatu monokromator. Singkatnya Monokromator  adalah  alat  yang  berfungsi  untuk  mengerakkan  cahaya polikromatis    menjadi beberapa    komponen    panjang    gelombang    tertentu (monokromatis) yang berbeda  (terdispersi). (Gandjar & Rohman, 2018)

    c. Kuvet
          Kuvet atau wadah sampel harus mempunyai jendela transparan pada daerah yang dituju oleh sumber sinar. Sel/ kuvet yang baik adalah yang tegak lurus dengan arah berkas sinar. Tebal sel/kuvet yang umum digunakan adalah 1 cm. (Gandjar & Rohman, 2018)

          Suatu mutu data spektroskopi juga bergantung pada bagaimana kuvet digunakan dan diipelihara. Adanya sisa-sisa sampel yang menempel didinding kuvet dapat mengubah karakteristik transmisi kuvet. Oleh sebab itu, kuvet harus dicuci sebelum dan setelah penggunaan. Selain itu, jendela atau yang dikenai sinar tidak boleh dipegang setelah dibersihkan. Kuvet jangan pernah dikeringkan dengan pemanasan, karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan fisik atau dapat mengubah ketebalan kuvet. (Gandjar & Rohman, 2018)

    d. Detector
          Detector digunakan untuk mengukur intensitas radiasi yang mengenainya. Peranan  detector penerima  adalah  memberikan  respon terhadap cahaya pada  berbagai panjang  gelombang,detector akan  mengubah  cahaya  menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. (Gandjar & Rohman, 2018)

  2. Prinsip kerja spektrofotometer
          Prinsip kerja Spektrofotometer UV-Vis yaitu apabila cahaya monokromatik ataupun campuran melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap, sebagian dipantulkan, dan sebagian lagi dipancarkan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi  karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. (Yanlinastuti & Fatimah, 2016)

  3. Cara kerja spektrofotometer
    §  Hubungkan Spektrofotometer ke sumber arus
    §  Nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON pada main spektrofotometer.
    §  Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses inisiasi sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya warna hijau dan tertulis status ready.
    §  Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer siap digunakan.
    §  Atur panjang gelombangnya.
    §  Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sample pada panjang gelombang tertentu.
    §  Kuvet dimasukkan setelah di lap dengan kertas tissue. Sisi kuvet yang terang menghadap lubang cahaya dari spektrofotometer.
    §  Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya kemudian dikeringkan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Alat Peracikan Sediaan Farmasi

Tutorial Aplikasi Kimia ChemDraw bagi Pemula